Dapatkah kita bayangkan bagaimana dunia Internet sebenarnya? Marilah
kita urai satu per satu. Dunia Internet juga memiliki daratan, kota, dan
penduduk seperti halnya dunia sungguhan. Pulau-pulau, daratan besar,
dan benua di dunia Internet adalah ruangan ruangan NOC dan data center
dari penyedia jasa backbone Internet di seluruh dunia atau sering
disebut dengan istilah Network Access Point (NAP) Provider. ISP-ISP yang
berada di bawah penyedia jasa backbone Internet ini adalah kota-kota
besar dan kota metropolitannya.ISP sebagai kota metropolitan isinya juga
terdiri dari kota-kota kecil dan area-area lainnya. Kota-kota kecil dan
area lain, yaitu server-server dan perangkat jaringan yang jumlahnya
sangat banyak yang bertugas sebagai pelayan para pengguna. Point Of
Presence (POP) milik ISP yang tersebar di area sekitar ISP juga
merupakan kota-kota kecil di dalam ISP. Di dalam kota-kota kecil
tersebut, terdapatlah penduduk yang beraktivitas di dalamnya. Penduduk
dari dunia Internet ini adalah Anda para pengguna Internet, yang
seluruhnya adalah juga penduduk dunia nyata.
Di dalam dunia Internet komunikasi antarpenduduk juga merupakan
kebutuhan vital. Bukan hanya vital, justru keperluan berkomunikasilah
sumber dan cikal bakal dari terciptanya dunia Internet. Untuk dapat
melayani penduduknya berkomunikasi, dibuatlah jalan-jalan penghubungnya.
Jalan penghubung dunia Internet adalah media komunikasi data yang
jenisnya sangat banyak.
Sebuah jalan kecil dan setapak mungkin dapat dibentuk oleh sebuah
line telepon yang biasa ada di rumah-rumah Anda. Jalan yang agak besar
mungkin dapat dibentuk oleh koneksi leased line, ADSL, Cable, ISDN, dan
banyak lagi. Jalan raya yang besar mungkin bisa Anda bangun dengan
koneksi E1 2 Mbps, Fiber Optic, koneksi Fast ethernet, dan banyak lagi.
Jalan udara yang tidak berkelok-kelok dapat digunakan media wireless.
Semua koneksi tersebut adalah pembuka jalur komunikasi ke dunia
Internet.
Namun, sampai di sini cara kerja dunia Internet mulai berbeda dengan
dunia nyata. Jalan-jalan yang di bentuk di dunia Internet harus
terkoneksi ke kota-kota kecil, yaitu server-server remote access dan
perangkat jaringan. Perangkat tersebut adanya di ISP, ibu kota dari
penduduk tersebut. Dengan demikian, semua komunikasi yang terjadi
antarpara penduduk di Internet harus melewati ibu kotanya dulu. Baik
penduduk yang ada di satu kota maupun dengan penduduk yang ada di
belahan Bumi lainnya.Jika masih dalam satu kota, ISP tidak perlu
melempar sesi komunikasi
penduduknya keluar benua, karena jika masih satu daerah biasanya ada
jalan singkat menuju ke situs lokal. Jalan singkat inilah yang sering
kita kenal dengan istilah Internet Exchange.
Internet Exchange merupakan kumpulan dari seluruh ISP yang ada di
sebuah daerah.. Tujuannya adalah agar jalur komunikasi dalam sebuah
geografis yang sama tidak perlu dilarikan ke luar benua Internet. Di
Indonesia, Internet Exchange-nya adalah bernama Indonesia Internet
Exchange (IIX).
Jalan singkat lain juga dapat terbentuk kalau sebuah ISP memiliki
jalur pribadi khusus yang menghubungkannya dengan ISP lain. Jalur
pribadi ini sering disebut dengan istilah Private peering. Jalur ini
bagaikan jalan tol lintas provinsi yang dapat langsung menghubungkan
penduduk di dalamnya tanpa harus berkelok-kelok lagi.
Bagaimana jika situs yang ingin dituju ternyata berada di benua
Internet lain? Mau tidak mau ISP harus melempar sesi komunikasi tersebut
ke benua Internet yang terdekat ke situs tersebut. Atau paling tidak ke
NAP-NAP provider yang berada di atas ISP tersebut. Kemudian NAP
provider-lah yang membangun jalur komunikasi antarbenua Internet lain
dan mencarikan jalan terbaik menuju ke situs tujuan.
Untuk menuju ke sebuah situs tujuan tentu juga akan melewati
benua-benua dan juga kota-kota lain di belahan dunia Internet lain.
Begitu seterusnya sehingga dunia Internet terbentuk sedemikian besarnya
saat ini. Jadi inti sebenarnya Internet adalah merupakan kumpulan dari
jaringan-jaringan kecil yang dijadikan satu.
Untuk melayani penggunanya untuk berkomunikasi dengan situs atau
pengguna yang berada di benua lain, ISP harus memiliki sebuah komponen
penting, yaitu informasi rute menuju ke lokasi yang diinginkan
penggunanya. ISP tempat Anda terkoneksi mutlak harus mengetahui
jalur-jalur mana saja yang dapat digunakan untuk menyambungkan
komunikasi para penggunanya. Jalan-jalan yang banyak terbentang di dunia
Internet mau tidak mau harus dikumpulkan oleh ISP untuk kemudian
disimpan atau disebarkan lagi kepenggunaanya.
Proses pengumpulan dan maintenance informasi rute inilah yang
terpenting dalam proses terjadinya Internet. Terjadinya proses ini
merupakan tugas utama dari sebuah routing
protocol. Untuk menangani tugas ini, dunia Internet mempercayakan satu nama routing
protocol, yaitu BGP.
Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing
protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol,
BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing
protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing
protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway
Protocol (EGP).
Sesuai dengan namanya, Exterior Gateway
Protocol (EGP), routing
protocol
jenis ini memiliki kemampuan melakukan pertukaran rute dari dan ke luar
jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Organisasi
atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut dengan
istilah autonomous system (AS). Maksudnya rute-rute yang dimiliki oleh
sebuah AS dapat juga dimiliki oleh AS lain yang berbeda kepentingan dan
otoritas. Begitu juga dengan AS tersebut dapat memiliki rute-rute yang
dipunya organisasi lain.
Keuntungan organisasi lain memiliki rute milik organisasi kita atau
sebaliknya adalah organisasi kitabisa dikenal oleh organisasi-organisasi
lain yang kita kirimi rute. Setelah dikenali rute-rute menuju lokasi
kita, banyak orang yang dapat berkomunikasi dengan kita. Selain itu,
kita juga menerima rute-rute menuju ke organisasi lain, sehingga kita
juga dapat membangun komunikasi dengan para pengguna yang tergabung di
organisasi lain. Dengan demikian, komunikasi dapat semakin luas
menyebar.
BGP dikenal sebagai routing
protocol
yang sangat kompleks dan rumit karena kemampuannya yang luar biasa ini,
yaitu melayani pertukaran rute antarorganisasi yang besar. Routing
protocol
ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa
organisasi besar dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing,
sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna
jaringan.
Yang akan terjadi jika banyak organisasi di dunia ini yang saling
berkumpul dan bertukar informasi routing yaitu adalah INTERNET. Maka
dari itu, tidak salah jika BGP mendapat julukan sebagai inti dari
eksisnya dunia Internet.
Analogi Autonomous System atau sering disingkat AS adalah bagaikan sebuah
perusahaan tempat kita bekerja. Sebuah perusahaan memiliki
peraturannya sendiri, memiliki struktur organisasi sendiri, memiliki
produknya sendiri, memiliki gayanya sendiri dalam berbisnis dan memiliki
privasinya sendiri. Semua itu, tidak perlu diketahui oleh orang lain di
luar perusahaan kita.
Jaringan internal sebuah organisasi bisa terdiri dari berpuluh-puluh
bahkan ratusan perangkat jaringan dan server. Semuanya bertugas melayani
kepentingan organisasi tersebut, sehingga otoritas dan kontrolnya hanya
boleh diatur oleh organisasi tersebut. Cisco System, sebuah perusahaan
pembuat perangkat jaringan mendefinisikan Autonomous System sebagai
“Sekumpulan perangkat jaringan yang berada di bawah administrasi dan
strategi routing yang sama”.
Autonomous System biasanya ditentukan dengan sistem penomoran. Sistem
penomoran AS di dunia Internet diatur oleh organisasi Internet bernama
IANA.
Jika AS diumpamakan sebagai sebuah perusahaan, routing
protocol
BGP dapat diumpamakan sebagai divisi marketing dan promosi dalam sebuah
perusahaan. Divisi marketing memiliki tugas menginformasikan dan
memasarkan produk perusahaan tersebut.Divisi marketing memiliki tugas
menyebarkan informasi seputar produk yang akan dijualnya. Dengan
berbagai siasat dan algoritma di dalamnya, informasi tersebut disebarkan
ke seluruh pihak yang menjadi target pasarnya. Tujuannya adalah agar
mereka mengetahui apa produk tersebut dan di mana mereka bisa
mendapatkannya. Selain itu, divisi marketing juga memiliki tugas
melakukan survai pasar yang menjadi target penjualan produknya. Para
pembeli dan pengecer produk juga akan memberikan informasi seputar
keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang dijual perusahaan
tersebut. Divisi marketing juga perlu mengetahui bagaimana kondisi,
prosepek, rute perjalanan, karakteristik tertentu dari suatu daerah
target penjualannya.. Jika semua informasi tersebut sudah diketahui,
maka akan diolah menjadi sebuah strategi marketing yang hebat.
BGP memiliki tugas yang kurang lebih sama dengan divisi marketing dan
promosi pada sebuah perusahaan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan
informasi tentang apa yang dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di
luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar
alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah
dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan
perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat
dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga
dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan
dunia luar.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para
pengguna dalam jaringan kita juga dapat menjangkau jaringan mereka.
Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku
Amazon, dan banyak lagi.
BGP merupakan satu-satunya routing
protocol yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing
protocol
jenis EGP bukan hanya BGP saja, namun tampaknya BGP sudah menjadi
standar internasional untuk keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP
memiliki fitur-fitur yang luar biasa banyak dan fleksibel.
Mulai dari pengaturan frekuensi routing update, sistem pembangunan
hubungan dengan AS tetangga, sistem hello, policy-policy penyebaran
informasi routing, dan banyak lagi fitur lain yang dapat kita modifikasi
dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu BGP merupakan
routing
protocol
yang dapat dikontrol sebebasbebasnya oleh pengguna. Dengan demikian,
banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan menggunakan BGP.
BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur menuju
internet yang berjumlah lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana
memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering disebut dengan
istilah multihoming. Jaringan multihoming pada umumnya adalah jaringan
berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP, bank, perusahaan
minyak multinasional, dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini memiliki
blok IP dan nomor AS sendiri.
Peranan BGP dalam jaringan multihoming ini sangat besar. Pertama, BGP akan berperan sebagai routing
protocol
yang melakukan pertukaran routing dengan ISP atau NAP yang berada di
atas jaringan ini. Kedua, BGP dengan dipadukan oleh pengaturan
policy-policynya yang sangat fleksibel dapat membuat sistem load
balancing traffic yang keluar masuk. Bagaimana membuat sistem load
balancing dengan menggunakan BGP akan dibahas pada artikel edisi
berikutnya.
Selain itu, BGP juga merupakan routing
protocol
yang sangat reliable kerjanya. Hal ini dikarenakan BGP menggunakan
protokol TCP untuk berkomunikasi dengan tetangganya dalam melakukan
pertukaran informasi. TCP merupakan protokol yang menganut sistem
reliable service, di mana setiap sesi komunikasi yang dibangun
berdasarkan protokol ini harus dipastikan sampai tidaknya.
Pemastian ini dilakukan menggunakan sistem Acknowledge terhadap
setiap sesi komunikasi yang terjadi. Dengan demikian, hampir tidak ada
informasi routing dari BGP yang tidak sampai ke perangkat tujuannya.
Routing
protocol BGP yang sekarang banyak digunakan adalah BGP versi 4 atau lebih sering disingkat sebagai BGP-4.
Kecanggihan dan kerumitan BGP sebenarnya dapat diperjelas intinya
dengan beberapa karakteristik kunci. Berikut ini adalah karakteristik
routing protokol BGP yang menandakan ciri khasnya:
1. BGP adalah Path Vector routing
protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari
router BGP yang lainnya.
2. Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP,
update selanjutnya hanya bersifat incremental atau menambahi dan
mengurangi routing yang sudah ada saja.
3.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179.
4. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
5. Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya pada sebuah
router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan
router lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update
baru ke
router yang lain.
6. Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat
kompleks dan dapat dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan
sumber kekuatan BGP yang sebenarnya. Metrik-metrik tersebut sering
disebut dengan istilah Attribute.
7. Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk
melakukan manipulasi aliran traffic membuat routing protokol BGP sangat
skalabel untuk perkembangan jaringan dimasa mendatang.
8. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang diterimanya dari
router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
9. BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan
attributeattributenya yang cukup banyak. Attribute ini memiliki tingkat
prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, BGP merupakan routing
protocol yang kompleks dan sulit untuk di-maintain. Dengan demikian, penggunaannya diperlukan keahlian khusus dan juga perangkat
router
berkemampuan proses yang tinggi. Untuk itu, perencanaan yang baik
sangat diperlukan untuk menggunakan BGP. Ada kalanya kita tidak perlu
menggunakan routing
protocol ini dalam berhubungan dengan AS lain. Jangan gunakan BGP untuk jaringan dengan situasi seperti berikut ini:
- Hanya ada satu buah koneksi yang menuju ke Internet atau ke AS lain. Jaringan ini sering disebut dengan istilah singlehoming.
- Policy routing untuk ke Internet dan pemilihan jalur terbaik tidak terlalu diperlukan dalam sebuah AS.
- Perangkat router
yang akan digunakan untuk menjalankan BGP tidak memiliki cukup memory
dan tenaga processing untuk menangani update informasi dalam jumlah
besar dan konstan.
- Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan para administrator jaringannya dalam hal policy routing dan karakteristik BGP lainnya.
- Bandwidth yang kecil yang menghubungkan AS yang satu dengan lainnya.
Inti Internet yang Rumit
Terjadinya sebuah dunia bernama Internet memang sangat rumit.
Bagaimana tidak pasalnya semua manusia yang ada di dunia ini ingin dapat
dilayani permintaan komunikasinya, tentu sangat rumit, bukan?
Kerumitannya ini terlihat juga pada routing
protocol yang bertugas mengatur dan menciptakan komunikasi tersebut, yaitu BGP.
BGP memang sangat rumit, namun juga sangat bertenaga dalam melayani
kebutuhan penduduk dunia akan internet. Karena kerumitan dan keunikannya
inilah BGP begitu menarik untuk dipelajari. Namun untuk mempelajari
lebih dalam lagi mungkin perlu training khusus dan pengalaman
bertahun-tahun.